iklan

Kode iklan yang sudah di parse

Breaking News

CERPEN

Buku Hero

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Anak, Cerpen Fantasi (Fiksi)
Lolos moderasi pada: 23 March 2018 Panji adalah seorang anak laki laki kecil. Ia baru saja genap berusia 9 tahun dua hari yang lalu. Sekarang ia sedang duduk di kelas 3 sekolah dasar. Ia bersekolah di salah satu sekolah dasar swasta di kota banjar baru, kalimantan tengah. Orang tua panji tinggal di luar kota, seminggu sekali baru orang tuanya pulang ke rumah. Jadi panji hanya tinggal bersama neneknya di rumah.
Di sekolah panji jarang sekali membaca buku. Sudah sering kali ibu guru menegurnya. Namun tak pernah berubah. Nilainya pun pas-pas saja dengan standar nilai mata pelajaran. Di kelas pun panji hanya bisa masuk 15 besar jika sudah pembagian raport. Padahal panji anaknya pendiam, jarang bergaul, apa lagi bermain ke luar rumah.
Suatu hari, panji tiba tiba ingin sekali membaca buku di perpustakaan sekolah. Pas jam istirahat, panji tidak langsung makan di kantin. Panji langsung pergi ke perpustakaan. Di sana ada ibu jasma yang menjaga.
“Wah panji, tumben sekali kamu ingin ke perpustakaan?” Tanya ibu jasma. Wajar ibu jasma berkata demikian, selama panji sekolah ia belum sama sekali ke perpus.
“Iya, bu. Saya lagi pengen baca buku. Buku cerita ada di mana ya bu?” Tanya panji.
“Aduh, ibu kira mau belajar. Sekalinya buku cerita. Tapi nggak apa apa yang penting sudah ada niat. Bagus panji. Itu di rak ponjok sebelah kiri ibu ini” kata ibu jasma menunjukkan letak rak buku cerita.
“Terimakasih, bu”
Setelah memilih-milih akhirnya panji mendapatkan buku cerita apa yang akan ia baca selama jam istirahat ini. Buku cerita anak yang berjudul “Ikuti kisahku”
“Bukunya menarik, lucu, petualangan gitu” kata panji, lalu kembali membacanya.
“Prak,” bunyi buku buku yang jatuh dari rak buku tua.
“Astaga, jatuh lagi” kata ibu jasma
“Udah, bu. Biar saya bereskan saja. Ibu layani saja teman teman yang mau pinjam buku” kata panji menawarkan bantuan.
“Baiklah, nak. Terimakasih ya” jawab ibu jasma menerima bantuan panji.
Lalu panji membereskan buku buku yang jatuh itu. Tiba tiba ada satu buku yang seolah hidup. Panji pun mengosok-gosokkan matanya. Panji berpikir bahwa ia sedang halusinasi saja. Tapi ternyata benar, jika buku lama itu hidup.
Buku itu berkata “panji, jangan takut. Ratu telah memilihku untuk menjadi buku hero kamu”
“Ratu? Buku hero? Ini apa-apaan sih?” Kata panji sedikit keras.
“Panji, kamu kenapa?” Tanya ibu jasma dari mejanya.
“Tidak, bu. Tidak ada apa-apa” jawab panji sambil menyembunyikan buku itu.
“Kamu tidak boleh memberitau kepada siapa siapa bila aku buku yang hidup. Cepat bawa aku ke tempat sepi. Di sana aku akan menjelaskan semuanya padamu” kata buku itu lagi.
Maka panji pun keluar dari perpustakan dan pergi ke lorong dekat ruang ganti pakaian olahraga sekolah. Di situ sepi, karena hari ini hari senin. Tidak ada kelas yang berolahraga hari senin. Dulunya sih ada, tapi kata pak kepala sekolah tidak boleh. Jadi dihapuskan.
“Nah, di sini aman. Lanjutkan” pinta panji.
“Baiklah, perkenalkan lagi aku buku hero. Aku diutus oleh ratu buku di perpustakaan sekolah ini untuk bersamamu” jelas sang buku.
“Bersamaku? Untuk apa?” Tanya panji.
“Ya, bersamamu. Untuk menjadikanmu anak yang rajin belajar” jelas buku itu lagi.
“Hahaha itu tak kan mungakin. Aku ini anaknya sangat malas belajar. Baru membaca buku pelajaran sebentar pasti aku akan mengantuk. Apa lagi untuk rajin belajar. Yang benar saja kamu buku?” Ledek panji. Ia tak percaya jika ia akan menjadi seorang panji yang rajin belajar.
“Sudah lah, ikuti saja. Kamu bawa saja aku ke mana kamu pergi. Karena aku akan selalu membantumu. Tapi ingat aku tidak boleh ketahuan hidup oleh orang lain. Karena takdirnya setiap orang pasti akan mendapatkan satu buku hero tersendiri tanpa harus diketahui oleh orang lain”
“Ehmm… baik lah. Tapi jangan merepotkan aku!” Bentak panji. Kembali ke kelas, rupanya sudah ada ibu difa di dalam.
“Panji kamu dari mana saja? Ayo cepat masuk, duduk, dan kerjakan ulangan di atas meja kamu” perintah ibu difa.
“Baik, bu” jawab panji.
‘Apa? Ulangan? Kenapa dadakan? Matematika lagi. Uhh pasti dapat nilai rendah lagi’ suara hati panji berbicara.
Setelah panji menaruh buku hero tadi di tasnya, panji pun mulai memperhatikan kertas ulangan matematika itu. Tidak tau kenapa panji merasa bila ia bisa mengerjakan soal ulangan itu dengan lancar. Walau ada beberapa yang sulit. Tapi panji yakin jika kali ini nilainya akan menjadi bagus.
Seminggu kemudian, di hari yang sama. Ibu difa membagikan hasil ulangan matematika itu.
“Anak anak, ini adalah hasil ulangan minggu lalu. Dan ibu tidak sangaka bila ulangan kali ini yang mendapatkan nilai tertinggi adalah panji. Dengan nilai 86” kata ibu difa.
Teman teman panji pun bertepuk tangan. Mereka memuji dan juga terheran kenapa panji bisa mendapatkan nilai sebagus itu. Karena biasanya panji selalu mendapatkan nilai dibawah 60, apa lagi jika nilai matematika. Tapi kali ini mengapa bisa?
Ya jawabannya karena buku hero kemarin itu lho. Buku itu rupanya punya kekuatan, bila ia dekat dengan orang. Orang itu akan mempunyai kemampuan berpikir yang lebih baik dari sebelumnya. Karena itu kenapa panji bisa lancar mengisi ulangan matematika minggu lalu.
“Tuh kan buku, aku bisa sendiri jawab ulangan minggu lalu. Berarti aku nggak butuh sama kamu” kata panji ketika mereka kembali ke lorong sepi sekolah lagi.
“Hahaha kamu bisa karena ada aku. Aku yang memberikan kemampuan sama kamu. Jika nggak percaya coba aja lagi, jika ada ulangan jangan bawa aku masuk kelas. Kita lihat kamu bisa apa nggak jawab soal tanpa belajar?” Ajak buku.
“Oke siapa takut. Hari ini ada ulangan agama. Aku nggak belajar sama sekali. Kamu di sini saja, di loker aku. Biar aku isi soal itu sendiri. Aku pasti bisa” panji berlagak sombong.
“Baiklah. Aku ikuti kemauan kamu saja” jawab buku.
Satu jam berlalu, akhirnya jam pelajaran agama selesai. Semua ulangan sudah dikumpulkan. Panji kembali duduk di kursinya dan berpikir. Dalam hatinya panji berkata ‘rupanya buku itu benar, aku tidak bisa mengisi soal tanpa belajar dan tanpa ada dia. Kalau gitu lebih baik dia bersama aku saja biar aku bisa dapat nilai bagus terus tanpa harus belajar’ pikiran licik panji beraksi.
Panji kembali ke lorong dan mengambil buku hero itu.
“Benar katamu buku, aku tidak bisa” kata panji.
“Nah jadi biarkan aku bersama mu untuk mengubahmu menjadi anak yang rajin belajar” jawab buku.
“Iya aku mau” kata panji. Padahal panji berpikir ia tak kan mau rajin belajar. Sungguh licik pikiran panji hanya memanfaatkan buku agar mendapat nilai bagus.
Seminggu lagi panji akan menghadapi uas ganjil di kelas tiga ini. Tinggal seminggu saja lagi, namun panji tidak mau belajar. Panji masih mengandalkan buku untuk masalah mendapatkan nilai bagus.
Buku hero pun mempunyai satu ide untuk membuat panji berubah. Buku hero mempunyai teman yang sekelas dengan panji. Namanya kurnia. Kurnia ini adalah salah satu anak yang sudah mendapatkan buku hero juga sama seperti panji mendapatkan buku hero ini. Kira kira ide buku hero apa ya?
“Panji, kamu jadi nggak mau beli game baru aku? Ini harganya mahal banget loh. Khusus buat kamu aku kasih jalan tengah deh” kata kurnia menawarkan game terbaru miliknya. Game itu sudah diincar incar oleh panji dari bulan lalu.
“Jalan tengah apa?” Tanya panji penasaran.
“Kamu harus menukar game ini dengan buku hero yang kamu punya itu” bentak kurnia.
“Buku hero? Kamu tau dari mana, kalau aku punya buku hero?” Tanya panji lagi.
“Iya aku tau lah, aku sudah lihat gerak-gerik kamu. Mana mungkin kamu bisa sekejap jadi pinter kayak gini” jelas kurnia.
Setelah berpikir panjang, panji pun menjawab
“Oke, aku mau tukar game itu dengan buku hero aku”.
“Apa? Kamu mau nukar aku sama game? Panji aku itu di sini buat bantu kamu untuk berubah. Kok kamu malah mau nukar aku. Kamu emang gak punya perasaan. Aku udah gak mau jadi buku hero kamu. Urus aja nilai nilai kamu sendiri. Aku muak” teriak buku hero keluar dari tas panji. Di taman sekolah,
“Apa bener aku sejahat itu?” Tanya panji dalam hati. Panji mengingat kembali sifat sifat panji saat ada buku hero itu, panji semakin malas belajar, panji menjadi sombong karena mendapat nilai bagus, dan panji egois maunya ikutin semua kemauan panji tanpa pikir perasaan yang lain.
“Aku bodoh… aku bodoh… harusnya aku gak mau tukar buku hero sama game. Orang cuma game doang kok. Harusnya aku itu rajin belajar karena ada buku hero yang bisa ajarin aku di rumah. Tapi aku malah manfaatin dia dan sekarang aku bikin dia kecewa. Buku aku minta maaf” tanggis panji.
Sejak hari itu sampai sekarang, panji tetap menjadi anak yang rajin belajar. Hari ini adalah hari terakhir panji mengikuti Ujian Nasional. Yup, panji sekarang sudah mau lulus Sekolah Dasar. Panji masih ingat dengan buku heronya dulu. Udah 3 tahun panji selalu mencari buku hero itu di perpustakaan sekolah tapi tidak ketemu. Padahal panji ingin sekali bilang terimakasih. Karena berkat buku hero panji sekarang sudah menjadi salah satu siswa berprestasi di sekolahnya.
“Panji bisa tolong ibu? Ambilkan buku ibu ketinggalan di perpustakaan. Ini kuncinya, buku ibu ada di atas meja” kata ibu fardiah (ibu perpustakaan baru)
“Oke bu”
Di perpustakaan,
Saat mengambil buku ibu fardiah di atas meja perpustakaan, rupanya dibawa buku milik ibu fardiah itu ada buku usang yang judulnya petualanganku. Buku itu hidup dan berkata
“Panji kamu sudah besar sekarang. Aku bangga sama kamu” kata buku itu.
“Kamu siapa?” Tanya panji
“Ini aku buku hero milikmu. Akhirnya kita ketemu lagi” kata buku hero.
“Ya Tuhan, ini kamu buku hero. Aku cariin kamu ke mana mana. Terimakasih buku, karenamu aku sudah menjadi anak yang rajin belajar dan berusaha sekarang. Terimaksiiih” teriak panji sambil memeluk buku hero.
Selesai
Cerpen Karangan: Levina Angelina

sumber: http://cerpenmu.com/cerpen-fantasi-fiksi/buku-hero.html

No comments