makalah ruang lingkup akhlak
makalah
ruang lingkup akhlak
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Subhanahu
wata΄ala, karena berkat rahmat, taufik,
hidayah serta inayah-Nya dan kesempatan yang telah Ia berikan, kami bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul Ruang Lingkup Akhlak. Makalah ini diajukan
guna memenuhi tugas mata kuliah Akhlak Tasawwuf.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi kita dan bermanfaat
untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan kita semua. Amin.
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Akhlak merupakan satu unsur yang di
miliki oleh setiap manusia. Akhlak dapat memadu perjalan hidup manusia agar
selamat di dunia dan akhirat. Tidakkah berlebihan bila misi utama kerasulan
Muhammad SAW. adalah untuk menyempurnakan akhlak manusia. Sejarah pun mencatat bahwa faktor pendukung keberhasilan dakwah beliau itu
antara lain karena dukungan akhlaknya yang prima, hingga hal ini
dinyatakan oleh Allah dalam Al-Qur’an.
Kepada umat manusia, khususnya yang
beriman kepada Allah diminta agar akhlak dan keluhuran budi
Nabi Muhamad SAW. itu dijadikan contoh dalam kehidupan di berbagai bidang.
Mereka yang mematuhi permintaan ini dijamin keselamatan hidupnya di dunia dan
akhirat. Di dalam Hadist di sebutkan bahwa sebaik- baiknya manusia ialah yang
mempunyai akhlak yg bagus.
- Rumusan Masalah
- Apakah pengertian dari Akhlak ?
- Bagaiana karateristik dari Akhlak ?
- Apa saja ruang lingkup dari Akhlak ?
- Apa manfaat setelah mengetahui ruang lingkup akhlak ?
- Tujuan Pembahasan
- Untuk mengetahui pengertian akhlak dan karakteristiknya.
- Untuk mengetahui ruang lingkup akhlak.
- Untuk mengetahui manfaat setelah mempelajari nya.
BAB II
PEMBAHASAN
- Pengertian Akhlak
Secara etimologi (lughotan) Akhlak
(Bahasa Arab) adalah bentuk jamak dari Khuluq yang berarti budi pekerti,
perangai, tingkah laku atau tabiat. Berakar dari kata khalaqa yang
berarti menciptakan. Seakar dengan kata Khaliq (Pencipta), makhluq (yang
diciptakan) dan Khalq (penciptaan).[1][1]
Kesamaan akar di atas itu mengisyaratkan bahwa di dalam akhlak
akan ada terciptanya keterpaduan antara kehendak Khaliq (Tuhan) dengan
perilaku makhluq (manusia). Atau dengan kata lain, tata perilaku
seseorang terhadap orang lain atau lingkungannya baru mengandung akhlak yang
hakiki apabila tindakan atau perilaku tersebut didasarkan kepada kehendak Khalik
(Tuhan).
فالخلق
عبارة عن هيئة في النفس راسخة عن تصدرالافعال بسهولة ويسر من غير حا جة الي فكر
ورؤية ، فان كانت الهيئة بحيث تصدر عنها الافعال الجميلة المحمودة عقلا وشرعا سميت
تلك الهيئة خلقا حسنا وان كانت الصادر عنها الافعال القبيحة سميت تلك الهيئة التي
هي المصدر خلقا سيئا.
Artinya :
Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam
dalam jiwa yang dari padanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dan
gampang tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Maka bila sifat itu
memunculkan perbuatan baik dan terpuji
menurut akal dan syariat maka sifat itu
disebut akhlak yang baik, dan bila yang muncul dari sifat itu
perbuatan-perbuatan yang buruk maka disebut akhlak yang buruk.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak atau khuluq
itu adalah sifat yang tertanan dalam jiwa manusia, sehingga dia akan muncul
secara sepontan bilamana diperlukan,tanpa memerlukan pemikiran atau
pertimbangan lebih dahulu, serta tidak memerlukan dorongan dari luar.
- Karakteristik Akhlak
Pada hakikatnya akhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang
telah melekat dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situ timbullah
berbagai macam perbuatan dengan cara sepontan dan mudah tanpa adanya
pertimbangan lebih dahulu, sehinnga akhlak dalam islam mempunyai karakteristik
yang khas. Di antara karakteristik tersebut adalah:
- Akhlak meliputi hal-hal yang umum dan terperinci. Di dalam Al-Qur’an ada ajaran akhlak yang di terangkan secara umum tetapi ia juga di terangkan secara mendetail. Sebagai contoh, ayat yang menjelaskan masalah akhlak secara umum adalah Q.S An-Nahl (16):90 yang menyuruh perintah untuk berakhlak secara umum: untuk berbuat adil, berbuat kebaikan, melarang perbuatan keji, mungkar, dan permusuhan. Sedangkan contoh ayat yang menjelaskan masalah akhlak secara terperinci adalah Q.S AL-Hujurat (49): 12 yang menunjukan larangan untuk saling mencela, serta memanggil dengan gelar yang buruk.[3][3]
- Universal
Maksudnya bahwa ruang lingkup akhlak itu luas sekali, yaitu
mencakup semua tindakan manusia baik tentang dirinya maupun orang lain atau
yang bersifat pribadi, kemasyarakatan, ataupun Negara, serta mencakup semua
interaksi manusia dengan semua aspek kehidupan.[4][4]
- Akhlak sebagai buah iman
Akhlak memiliki karakter dasar yang berkaitan erat dengan
keimanan. Jika iman diibaratkan
sebuah tubuh manusia maka akhlak lah yang menjadi pakaiannya. Iman yang kuat
akan menumbuhkan akhlakul karimah. Dan lemahnya iman dapat dilihat dari
indikator tidak melaksanakan ibadah dengan teratur dan sulit melakukan hal
baik.
- Akhlak menjaga konsistensi dengan tujuan
Akhlak tidak membenarkan cara-cara mencapai tujuan yang
bertentangan dengan syariat sekalipun dengan maksud untuk mencapai tujuan yang
baik. Hal tersebut di pandang bertentangan dengan prinsip-prinsip ahlakul
karimah yang senantiasa menjaga konsistensi cara mencapai tujuan tertentu
dengan tujuan itu tersendiri.[5][5]
- Ruang Lingkup Akhlak
Dalam pembahasan ruang lingkup akhlak, aspek kehidupan tak
akan lepas tentunya seperti halnya bagaimana sifat seseorang terhadap
penciptanya, terhadap sesama manusia termasuk dirinya sendiri, terhadap
keluarganya, dan terhadap masyarakat serta lingkungan.
Dalam Islam akhlak (perilaku) manusia itu tidak di batasi
pada perilaku social, akan tetapi menyangkut pada semua aspek kehidupan yang
ada baik dengan sesama maupun lingkungan. Oleh karena itu islam membagi cakupan
tentang ruang lingkup akhlak untuk mengatur pola kehidupan manusia yang
meliputi:
1. Akhlah Terhadap Allah SWT (khalik)
Antara lain:
- Mencintai Allah melebihi cinta kepada apa dan siapapun juga dengan mempergunakan firmannnya dalam Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dalam kehidupannya.
- Melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala laranganNya.
- Mengharapkan dan berusaha memperoleh keridohan Allah SWT.
- Mensyukuri nikmat dan karuniaNya.
- Menerima dengan iklas semua Qadha dan Qadhar Illahi setelah berikhtiar maksimal (sebanyak-banyaknya).
- Mohon ampunan, bertaubat, dan bertawakal (berserah diri) hanya kepadaNya.
2. Akhlak Terhadap Makhluk/Hamba
a) Aklah terhadap Rasulullah (Nabi Muhammad SAW). Antara lain:
- Mencintai Rasulullah secara tulus dengan mengikuti semua sunahnya.
- Menjadikan Rasulullah sebagai idolah, suri teladan dalam hidup dan kehidupan.
- Menjalankan apa yang disuruhnya dan tidak melakukan apa yang dilarangnya.
b) Akhlah terhadap orang tua. Antara lain:
- Mencintai mereka melebihi cinta kepada kerabat lainnya.
- Merendahkan diri kepada keduanya diiringi perasaan kasih sayang
- Berkomunikasi dengan orang tua dengan khidmat, mempergunakan kata-kata lemah lembut.
- Berbuat baik kepada ibu bapak dengan sebaik-baiknya.
- Mendoakan keselamatan bagi mereka kedatipun seorang ataupun keduanya telah meninggal dunia.
3) Akhlak terhadap diri sendiri. Antara lain:
- Memelihara kesucian diri.
- Menutup aurat atau bagian tubuh yang tidak boleh kelihatan, menurut hukum agama dan akhlak islam.
4) Akhlak terhadap keluarga, karib kerabat. Antara lain:
- Saling membina rasa cinta dan kasih saying dalam kehidupan keluarga.
- Saling menunaikan kewajiban untuk memperoleh hak.
- Berbakti kepada ibu bapak.
5) Akhlak terhapap tetangga. Antara lain;
- Saling mengnjungi.
- Saling membantu diwaktu senang maupun susah.
- Saling member.
6) Akhlak terhadap masyarakat
- Memuliakan tamu
- Menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat bersangkutan.
- Saling menolong dalam melakukan kebijakan dan akwah.
Antara lain:
- Mencintai Allah melebihi cinta kepada apa dan siapapun juga dengan mempergunakan firmannnya dalam Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dalam kehidupannya.
- Melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala laranganNya.
- Mengharapkan dan berusaha memperoleh keridohan Allah SWT.
- Mensyukuri nikmat dan karuniaNya.
- Menerima dengan iklas semua Qadha dan Qadhar Illahi setelah berikhtiar maksimal (sebanyak-banyaknya).
- Mohon ampunan, bertaubat, dan bertawakal (berserah diri) hanya kepadaNya.
2. Akhlak Terhadap Makhluk/Hamba
a) Aklah terhadap Rasulullah (Nabi Muhammad SAW). Antara lain:
- Mencintai Rasulullah secara tulus dengan mengikuti semua sunahnya.
- Menjadikan Rasulullah sebagai idolah, suri teladan dalam hidup dan kehidupan.
- Menjalankan apa yang disuruhnya dan tidak melakukan apa yang dilarangnya.
b) Akhlah terhadap orang tua. Antara lain:
- Mencintai mereka melebihi cinta kepada kerabat lainnya.
- Merendahkan diri kepada keduanya diiringi perasaan kasih sayang
- Berkomunikasi dengan orang tua dengan khidmat, mempergunakan kata-kata lemah lembut.
- Berbuat baik kepada ibu bapak dengan sebaik-baiknya.
- Mendoakan keselamatan bagi mereka kedatipun seorang ataupun keduanya telah meninggal dunia.
3) Akhlak terhadap diri sendiri. Antara lain:
- Memelihara kesucian diri.
- Menutup aurat atau bagian tubuh yang tidak boleh kelihatan, menurut hukum agama dan akhlak islam.
4) Akhlak terhadap keluarga, karib kerabat. Antara lain:
- Saling membina rasa cinta dan kasih saying dalam kehidupan keluarga.
- Saling menunaikan kewajiban untuk memperoleh hak.
- Berbakti kepada ibu bapak.
5) Akhlak terhapap tetangga. Antara lain;
- Saling mengnjungi.
- Saling membantu diwaktu senang maupun susah.
- Saling member.
6) Akhlak terhadap masyarakat
- Memuliakan tamu
- Menghormati nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat bersangkutan.
- Saling menolong dalam melakukan kebijakan dan akwah.
3. Akhlah
terhadap bukan manusia (Lingkungan Hidup). Antara lain:
- Sadar dan memelihara kelestarian lingkungan hidup.
- Menjaga, melestarikan dan memanfaatkan alam terutama hewani dan nabati, maupun fauna dan flora.
- Sadar dan memelihara kelestarian lingkungan hidup.
- Menjaga, melestarikan dan memanfaatkan alam terutama hewani dan nabati, maupun fauna dan flora.
- Sayang terhadap sesama makhluk.
- Manfaat Setelah Mengetahui Ruang Lingkup Akhlak
- Dapat melakukan perbuatan baik (akhlak mahmudah) dalam setiap tindakan terhadap sesama, diri sendiri, masyarakat serta lingkungan
- Mampu menerapkan akhlak baik sesuai dengan ruang lingkupnya
- Mengerti akan cakupan ruang lingkup akhlak serta aplikasinya dalam kehidupan.
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Dari pembahasan serta uraian di atas kita dapat mengetahui
bahwa akhlak adalah ukuran baik dan buruk atau mulia dan tercela, sebagaimana
keseluruhan ajaran islam, Sumber akhlak adalah Al-Qur’an dan sunnah, bukan akal
pikiran pikiran atau pandangan masyarakat. Dan akhlaklah yang mencakup semua
aspek kehidupan manusia sesuai kedudukannya sebagai makhluk individu, makhluk
sosial, makhluk penghuni, dan yang memperoleh bahan kehidupannya dari alam
serta sebagai makhluk ciptaan Allah swt.
No comments